[SKIN A to Z] Eksim (Eczema) : Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dan Pengalaman Pribadi
Sebagai penderita eksim, aku merasa perlu membagikan tulisan
ini ke kalian semua. Awalnya, aku anggap eksim di tubuhku sebagai masalah kulit
yang sepele. Sampai lama-kelamaan eksimku makin parah dan menyebar di banyak
area tubuhku, bahkan hingga ke wajah. Aku juga sempat salah dalam melakukan
perawatan pada eksimku, misalnya menggunakan sabun yang ‘harsh’ sampai tidak
menggunakan pelembab pada tubuh. Intinya, aku sangat menyarankan kalian untuk
pergi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lanjutan jika kalian
tidak bisa mengatasinya sendiri.
www.everydayhealth.com
|
Dermatitis atopik atau lebih dikenal dengan eksim adalah penyakit
kulit kronis yang membuat kulit meradang, merah, ruam dan gatal. Eksim termasuk
dalam hipersensitifitas tipe 1 yang terjadi segera setelah kontak dengan alergen
(biasanya kurang dari 1 jam). Eksim sejatinya tidak berbahaya, tapi bisa
menganggu penampilan (gangguan kosmetika) dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Eksim
tidak bisa disembuhkan (kambuhan), hanya bisa dikurangi gejalanya saja.
Gejala
- Muncul reaksi inflamasi berupa kemerahan (rubor), panas (kalor), bengkak (tumor), dan sakit (dolor) pada kulit.
- Muncul rasa tidak nyaman dan ruam
- Muncul vesikel (tonjolan berisi cairan bening)
- Kulit menjadi sangat kering, keras, dan kaku
Menurut pengalamanku, eksim banyak terjadi di daerah lipatan
tubuh seperti siku. Jika muncul di wajah, biasanya pada daerah sekitar mata dan
pipi.
Penyebab
Penyebab eksim sendiri tidak diketahui secara pasti. Penyebab
pada tiap orang mungkin berbeda dari yang lainnya. Penyebab paling umum yaitu
kontak dengan alergen, stress dan faktor genetik.
Personally, keluargaku banyak yang menderita penyakit
hipersensitifitas seperti rhinitis dan asma. Jadi ga heran ya kalau aku pun menderita
eksim. Tiap terkena debu atau ketika aku stress, eksimku juga bakal kambuh.
Pengobatan
Sekali lagi, jika kalian menderita eksim parah, jangan pernah
menunda untuk berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. Biasanya dokter akan
mendiagnosis eksim kalian, apa penyebabnya, dan pengobatan apa yang sesuai.
Pertama kali aku ke dokter, aku didiagnosis menderita eksim
karena stress berlebihan. Emang pas saat itu aku lagi banyak pikiran. Dokter akhirnya
memberi aku obat oles yang aku ga tau apa resepnya (hehehe maafkeun).
Kedua, aku pergi lagi ke dokter dan didiagnosis eksim karena
alergen (tepatnya bulu kucing). Obat yang dikasih dokter pun berbeda. Sekarang ada
dua jenis obat yang dokter kasih, yaitu obat oles dan obat oral. Aku kurang tau
apa resep obat olesnya. Untuk obat oralnya, aku dapat dua yaitu
methylprednisolone (kortikosteroid) dan loratadine (antihistamin).
Jadi kesimpulannya, kalian ga bisa mendiagnosis sendiri
penyebab eksim kalian. Tiap penyebab punya pengobatan yang berbeda pula.
Alangkah baiknya kalau kalian tidak gegabah dan ‘sok tahu’ atas penyakit yang
kalian derita. Serahkan aja sama yang lebih profesional, oke?
Pencegahan + Tips
- Hindari stress
- Gunakan sabun yang lembut, hindari sabun antiseptik
- Jangan dulu mengeksfoliasi kulit
- Jangan mandi menggunakan air panas, lebih baik menggunakan air dingin atau hangat karena air panas dapat meningkatkan sensitifitas kulit
- Selalu gunakan pelembab setelah mandi sebelum kulit menjadi kering
Sekali lagi aku tegaskan, jangan pernah ragu atau menunda untuk
pergi ke fasilitas kesehatan terdekat jika eksim yang diderita sudah serius
atau tidak bisa lagi diatasi dengan pengobatan sendiri di rumah.
Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di postingan berikutnya, Peeps!
0 komentar