Skincare Virus
  • Home
  • About Me
  • Content
    • Lifestyle
    • Beauty Articles
    • Reviews
  • Contact Us

Hello Peeps! Beberapa waktu lalu aku dikirimkan produk-produk Real Barrier oleh StyleKorean Global. Bagi kalian yang mungkin belum familiar dengan brand ini, bisa lihat postinganku di instagram berikut ini!

Setelah sebelumnya aku telah mengulas Cleansing Oil Balm, Cream Cleansing Foam, Extreme Toner Essence, dan Extreme Cream Ampoule, kali ini aku akan mengulas produk cream dari Real Barrier, yaitu Real Barrier Extreme Cream.

Komposisi

Water, Caprylic/Capric Triglyceride, Butylene Glycol, Cetearyl Alcohol, Glycerin, Propanediol, Panthenol, Stearic Acid, Glyceryl Stearate, Polyglyceryl-10 Distearate, Acetyl Dipeptide-1 Cetyl Ester, Biosaccharide Gum-1, Sorbitan Stearate, Olea Europaea Fruit Oil, Hydrogenated Vegetable Oil, Viscum Album Fruit Extract, Dimethicone, Madecassoside, Sodium Hyaluronate, Myristoyl/Palmitoyl Oxostearamide/Arachamide Mea, Dihydroxyisopropyl Palmoylpalmamide, Phytosterols, Allantoin, Tocopheryl Acetate, Carbomer, 1,2-Hexanediol, Caprylyl Glycol, Lavandula Angustifolia Oil, Citrus Aurantium Dulcis Oil, Vetiveria Zizanoides Root Oil.

Panthenol
Vitamin B5 atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Panthenol mampu meresap lebih dalam ke lapisan kulit dan memberikan kelembaban pada kulit. Selain itu, jika digunakan secara rutin, panthenol dapat mengatasi inflamasi dan juga memperkuat skin barrier.

Madecassoside dan Allantoin
Kedua bahan ini terbukti mampu menenangkan inflamasi pada kulit. Madecassoside juga kaya akan antioksidan.

Olive Oil dan Sodium Hyaluronate
Kedua bahan ini sering digunakan dalam produk skincare untuk menjaga kelembaban kulit wajah. Namun, bagi kalian yang mempunyai masalah dengan komedo dan fungal acne, berhati-hatilah menggunakan produk dengan kandungan olive oil.

Viscum Album (Mistletoe) Fruit Extract
Selain indah, mistletoe juga bermanfaat sebagai anti-inflamasi loh! Alhasil, wajah akan lebih jarang mengalami jerawat atau reaksi alergi lainnya.

Tocopheryl Acetate (Vitamin E)
Vitamin E dikenal akan antioksidannya yang dapat menangkal efek buruk radikal bebas.

Essential Oils
Produk ini mengandung beberapa essential oils seperti lavender, citrus, dan vetiver root oil. Essential oils ini membantu menenagkan pikiran dan meningkatkan mood pemakainya. Namun, bagi kalian yang memiliki riwayat alergi dengan essential oils, produk ini mungkin bukan untuk kamu.

Kemasan

Real Barrier Extreme Cream ini dikemas dalam jar plastik berukuran 50mL. Karena terbuat dari plastik, kemasan produk ini jadi lebih ringan dibanding dengan cream lain yang umumnya dikemas dalam jar kaca. Untuk orang yang ceroboh seperti aku, kemasan jar plastik bisa jadi opsi yang bagus karena tidak akan pecah walaupun terjatuh.

Di balik kemasan jarnya hanya ada keterangan dalam bahasa Korea. Aku tidak yakin apakah produk ini dilengkapi dengan box atau tidak, karena aku sendiri menerima produk ini dalam bundle gift bersama coin bank dan gelasnya. Jadi, aku tidak menerima box produk ini.

Real Barrier Extreme Cream ini tidak dilengkapi dengan spatula untuk mengambil produknya. Mungkin ini bisa jadi masalah bagi beberapa orang karena menjadikan produk kurang higienis. Tapi untuk aku pribadi, hal ini bukan masalah besar. Aku pun lebih suka mengambil produk dengan jari dibanding dengan spatula (tentu tanganku sudah dibersihkan sebelumnya!).


Tekstur

Saat membuka produk ini pertama kali, jujur aku sempat kaget dengan teksturnya. Real Barrier Extreme Cream mempunyai tekstur yang sangat thick, bahkan lebih mirip balm dibanding dengan cream. Dengan tekstur yang sangat thick, produk ini menjadi agak sulit untuk dibaurkan pada wajah.


Aroma

Mirip dengan produk Real Barrier lainnya, Real Barrier Extreme Cream mempunyai aroma seperti aromaterapi yang sangat subtle. Menurutku aromanya masih bisa ditoleransi bagi kalian yang tidak suka dengan wewangian aromaterapi. Aku sendiri sangat suka dengan aromanya, sangat relaxing dan bisa meningkatkan moodku.


Performa

Karena teksturnya yang sangat thick, aku memakai Real Barrier Extreme Cream hanya pada malam hari saja. Biasanya aku pakai tipis-tipis agar wajah tidak terasa gerah. Produk ini menurutku juga butuh waktu yang agak lama untuk menyerap sempurna.

Awalnya, aku memang agak ragu dan pesimis kalau produk ini akan cocok di wajahku yang normal to oily. Tapi ternyata eh ternyata, aku malah cinta pada pandangan pertama dengan produk ini. Real Barrier Extreme Cream menurutku sudah cukup mengunci skincare sebelumnya, jadi tidak dilayer dengan sleeping mask pun tidak masalah.

Setelah menggunakan produk ini di malam hari, paginya wajahku terlihat SUPER GLOWING dan SUPER HALUS. Kelembaban yang diberikan produk ini juga tahan lama. Hingga pagi hari, wajahku masih terasa lembab.



Jika tertarik, kalian bisa membeli produk ini dan produk Real Barrier lainnya di Style Korean Global (instagram: @stylekorean_global). Berikut aku cantumkan tautan untuk mempermudah pembelian http://bit.ly/3aoBhiq


Hello Peeps! Siapa disini yang punya kulit kering? Punya kulit kering memang sangat mengganggu ya. Apalagi saat pakai complexion tapi nyangkut di dry patches, duh gak banget!

Nah, kali ini aku akan mengulas salah satu produk yang menurutku oke banget untuk melembabkan kulit, termasuk yang sensitif sekalipun. Karena memang produk ini dirancang khusus untuk menyelesaikan permasalahan kulit kering secara lebih serius dan mendalam. 
"...contains a high concentration of ingredients that can help strengthen skin barrier including Ceramides and Panthenol, to built a healthy skin barrier."

Komposisi


Water, Butylene Glycol, Glycerin, Dipropylene Glycol, Caprylic/Capric Triglyceride, Polyglyceril-10 Stearate, Glyceril Stearate, Phytosteril/Isostearyl/Cethyl/Stearyl/Behenyl Dimer Dilinoleat, Triethyl Citrate, Panthenol, 1,2-Hexanediol, Myristoyl/Palmitoyl Oxostearamide/Arachamide MEA, Glycosphingolipids, Ceramide NP, Glyceryl Behenate, Polyglyceryl-6 Octastearate, Squalane, Hydrogenated Polyisobutene, Jojoba Seed Oil, Bisabolol, Hydrogenated Lecthin, Glyceryl Glucoside, Hydroethylcelullose, Hydroxypropyl Methylcelullose, Xylitylglucoside, Anhydroxylitol, Xylitol, Sodium Hyaluronate, Dipotassium Glycyrrhizate, Madecassoside, Phytosterols, Acetyl Dipeptide-1 Cetyl Ester, Allantoin, Glucose, Adenosine, Sorbitan Stearate, Cetearyl Alcohol, Sorbitan Laurate, Vinyl Dimenthicone, Caprylyl Glycol, Carbomer, Arginine, Glyceryl Acrylate/Acrylic Acid Copolymer, Pentylene Glycol, Disodium EDTA, Stearic Acid, Xanthan Gum, Olive Fruit Oil, Sandalwood Oil, Blsam Copaiba Resin, Pogostemon Cablin Oil.

Ampoule ini mengandung ceramide dan panthenol yang dikenal mampu memperbaiki dan memerkuat skin barrier. Selain itu, ada pula squalane, jojoba seed oil, dan sodium hyaluronate untuk menjaga kelembaban wajah. Untuk soothing properties, produk ini mengandung allantoin dan juga madecassoside, sedangkan untuk anti aging properties produk ini menggunakan adenosine. 


Kemasan

Kemasan ampoule ini menurutku sangat unik. Real Barrier Extreme Cream Ampoule dikemas dalam botol plastik ukuran 30mL dan dilengkapi dengan pipet di dalamnya. Bentuk pipetnya sendiri berbeda dengan pipet pada umumnya, hal ini yang membuat kemasan produk ini jadi unik. Untuk mengambil produk ampoule didalamnya, kita hanya perlu menekan sesuatu seperti tombol di bagian atas pipet. Setelah itu produk ampoule pun akan tersedot ke pipetnya.

Real Barrier Extreme Cream Ampoule juga dilengkapi dengan box. Ada beberapa informasi penting di kardus kemasan seperti dekripsi produk, komposisi, cara penggunaan, hingga PAO produk. Semua ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Korea.


Tekstur

Real Barrier Extreme Cream Ampoule memiliki tekstur yang cukup kental dan berwarna putih seperti susu serta mudah diratakan di wajah. Sayangnya, ampoule ini memerlukan waktu lebih untuk dapat menyerap sempurna.


Aroma

Tidak seperti produk Real Barrier lain, ampoule ini tidak memiliki wewangian yang mirip dengan aromaterapi. Real Barrier Extreme Cream Ampoule ini aromanya lebih mirip bahan kimia dibandingkan saudara-saudaranya yang aromanya terkesan lebih 'natural'.

Sebagai penggemar aromaterapi, aku kurang suka dengan aroma Real Barrier Extreme Cream Ampoule ini. Sebenarnya aroma bahan kimia yang tercium tidak menyengat sama sekali, sangat subtle. Tapi wewangian seperti ini kurang menstimulus indera penciumanku sehingga kurang meningkatkan moodku.

Bagi kalian yang sensitif terhadap essential oil dan wewangian aromaterapi, you guys should try this one.


Cara Penggunaan

Aplikasikan beberapa tetes ampoule setelah mencuci wajah dan menggunakan toner. Tepuk-tepuk hingga meresap sempurna.


Performa

Aku biasa menggunakan Real Barrier Extreme Cream Ampoule di skincare pagi maupun malam. Di wajahku yang normal to oily, 2-3 tetes sudah sangat cukup untuk menjangkau seluruh bagian wajah. Ampoule ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk dapat menyerap sempurna. Setelah menyerap sempurna, awalnya akan terasa sedikit lengket, tapi lama-kelamaan rasa lengketnya menghilang.

Aku sangat suka dengan performa Real Barrier Extreme Cream Ampoule. Diantara produk Real Barrier yang sudah pernah aku coba, ampoule inilah yang paling melembabkan wajahku. Lembabnya juga sangat tahan lama. Bahkan hingga sore hari sekalipun aku masih merasakan kelembaban di wajahku.

Real Barrier Extreme Cream Ampoule juga sangat bagus jika dipakai sebelum  makeup, untuk menghasilkan  tampilan dewy yang natural. Ampoule ini membuat wajah menjadi lembab sehingga complexion pun menjadi lebih menempel pada kulit. Makeup juga jadi tidak mudah crack di bagian mulut dan hidung karena kelembaban yang diberikan ampoule ini.



Jika tertarik, kalian bisa membeli produk ini dan produk Real Barrier lainnya di Style Korean Global (instagram: @stylekorean_global). Berikut aku cantumkan tautan untuk mempermudah pembelian http://bit.ly/3aoBhiq
Photo by Vitória Santos from Pexels 
Hello Peeps! Pernah dengar 60 Second Rule sebelumnya? #60SecondRule sempat menjadi perbincangan hangat di Twitter pada tahun 2018. Seorang esthetician bernama Nayamka Roberts-Smith lah yang memposting cuitan mengenai 60 Second Rule ini.

Pada akhirnya banyak orang yang mencoba menerapkan metode ini dan kebanyakan dari mereka pun merasakan efek yang signifikan pada wajahnya. Jadi, apa sebenarnya 60 Second Rule? Dan bagaimana bisa metode ini menjadi sangat ‘ajaib’ bagi kebanyakan orang?

Berkenalan dengan #60SecondRule


60 Second Rule adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jangka waktu yang dirasa tepat untuk mencuci wajah, yaitu 60 detik atau tepat satu menit. 60 Second Rule pertama kali diperkenalkan oleh seorang esthetician dari LaBeautylogist bernama Nayamka Roberts-Smith lewat cuitan Twitternya yang kemudian menjadi viral.
Cleansing your face (with your fingers) for 60 seconds allows the ingredients in the cleanser to actually work. Most ppl wash their face for like 15 seconds max.
It softens the skin & dissolves sebum blockages better.
Texture & overall evenness improves. #60SecondRule https://t.co/TQk6xkopOz
— Global Esthetician (@LaBeautyologist) November 1, 2018
Dalam cuitan tersebut, Roberts-Smith menyatakan bahwa mencuci wajah selama 60 detik (menggunakan jari-jari tangan) dapat membuat ingredients yang terkandung di sabun wajah bekerja secara maksimalf. Ujarnya, kebanyakan orang mencuci wajahnya hanya sekitar 15 detik saja, yang ternyata tidak cukup untuk membuat bahan dalam sabun wajah mereka bekerja. Mencuci wajah selama 60 detik dapat membersihkan sebum yang menutup pori-pori wajah. Alhasil tekstur wajah pun akan membaik.
Shoutout to @LaBeautyologist for the #60SecondRule. I went from this to this in less than a month 💓 pic.twitter.com/yg48bvH5Sj
— mariahdyson ❁ॐ☾ (@M_riah) November 29, 2018
Lewat cuitan viral tersebut, banyak orang yang kemudian penasaran dan mencoba menerapkan metode 60 Second Rule ini. Ternyata, banyak dari mereka yang merasa kondisi kulitnya semakin membaik.


Bagaimana Metode Ini Bekerja?

Sebenarnya, tidak ada aturan berapa lama seharusnya kita mencuci wajah. Namun, banyak sumber yang mengatakan bahwa 30 detik saja cukup. Hal ini mungkin saja didasarkan pada aturan yang diungkapkan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengenai jangka waktu yang tepat dalam mencuci tangan, yaitu 20-30 detik.

Banyak diantara para dermatologis dan aesthician yang percaya bahwa 60 detik merupakan jangka waktu yang tepat dalam mencuci wajah. Tanpa kita sadari, kosmetik, debu, dan sebum ternyata cukup sulit untuk dihilangkan dalam waktu yang singkat. Dengan mencuci wajah lebih lama, yaitu sekitar satu menit, ingredients yang ada pada sabun wajah akan bekerja secara maksimal dalam menghilangkan kotoran-kotoran di  wajah kamu. Selama satu menit, kamu juga bisa sedikit melakukan pijatan pada wajah yang dapat melancarkan aliran darah di sekitarnya.

Dengan melakukan 60 Second Rule, kotoran dan sebum yang ada di wajah akan hilang, sehingga wajah menjadi bersih sempurna. Nah, wajah yang bersih merupakan kunci agar produk skincare yang akan kita pakai selanjutnya dapat meresap secara lebih baik. Menurutku, serum highend dengan harga selangit pun tidak akan berguna jika langkah cleansing kita belum benar.


Masing-Masing 30 atau 60 Detik?

Ketika kamu melakukan double cleansing, yang benar adalah melakukan masing-masing 60 detik, baik saat menggunakan oil-based cleanser atau saat menggunakan sabun wajah. Jadi total waktu yang harus kamu luangkan untuk tahap cleansing adalah 120 detik atau dua menit. Aku rasa dua menit bukan waktu yang lama ya untuk membersihkan wajah setelah seharian beraktivitas.


Apakah #60SecondRule Cocok untuk Semua Jenis Kulit?

Bagi kamu yang memiliki kulit yang berminyak dan rentan berjerawat, 60 Second Rule adalah opsi yang harus dicoba. Namun, jika kamu memiliki kulit yang kering dan sensitif, mungkin kamu harus berhati-hati dengan metode satu ini.

Intinya, sesuaikan dengan jenis kulit masing-masing. Jika setelah mencuci wajah selama 60 detik wajahmu terasa ketat dan terlampau kering, kurangi waktu mencuci wajah menjadi 20-30 detik saja.



Mulai sekarang, jangan terlalu impulsif membeli cleanser highend dengan iming-iming yang wow. Mungkin bukan salah cleanser murah, bisa jadi waktu kamu saat mencuci wajah saja yang terlalu cepat!
Photo by Content Pixie on Unsplash
Hello Peeps! Tentu sudah familiar dong dengan beauty tools satu ini, atau bahkan ada diantara kalian yang memakainya dalam rutinitas skincare sehari-hari? Dilihat dari fisiknya yang cantik, pasti banyak wanita yang ingin memilikinya (entah untuk dipajang di meja rias atau memang benar digunakan ehehe). Tapi apakah benar facial roller bermanfaat untuk kulit kita?

Sejarah Facial Roller

https://en.wikipedia.org/wiki/Empress_Dowager_Cixi
Banyak yang mempercayai bahwa facial roller berasal dari Cina Kuno, tepatnya pada masa Dinasti Qing. Dahulu, kalangan elit menggunakan jade roller untuk menjaga kulit wajah tetap cantik dan terlihat muda, termasuk salah satu anggota kerajaan  yaitu Permaisuri Cixi.

Selain di Cina, batu giok (jade) juga digunakan oleh Suku Maya dan masyarakat Mesir Kuno untuk memijat tubuh mereka. Batu giok dipilih karena memiliki efek dingin saat bersentuhan dengan kulit.

Jade roller awalnya sama sekali tidak populer, hingga pada tahun 2016 majalah Vogue menerbitkan artikel yang berjudul : “Meet The Jade Roller: The Chinese Skin-Care That Tightens, Depuffs and More” (Memperkenalkan Jade Roller: Skin-Care Cina yang Mengencangkan, Mengurangi Bengkak, dan Banyak Lagi”). Sejak saat itu pula popularitas jade roller melejit. Selain itu, banyak produsen yang membuat facial roller dari bebatuan lain selain giok, misalnya rose quartz, brown tiger eye, amethyst dan lain sebaginya.

Facial Roller

Facial roller adalah salah satu alat pijat wajah yang terbuat dari kristal-kristal alam, seperti giok (jade), rose quartz, hingga kecubung (amethyst). Facial roller biasanya memiliki dua sisi dengan ukuran yang berbeda, satu sisi lebih besar dan satunya lagi lebih kecil. Ukuran yang berbeda ini memudahkan untuk menjangkau bagian wajah hingga bagian-bagian yang sulit dijangkau seperti bawah mata.

Manfaat Facial Roller

Dalam pengobatan tradisional Cina, jade roller dipercaya dapat mengeluarkan energi (qi) negatif yang dapat menganggu keseimbangan tubuh. Berikut manfaat facial roller lainnya.

Melancarkan aliran pembuluh limfatik
Tubuh kita memiliki mekanisme perlindungan diri yang disebut sistem limfatik. Sistem limfatik salah satunya terdiri dari pembuluh-pembuluh limfatik yang tersebar di seluruh bagian tubuh, termasuk wajah. Pembuluh limfatik ini berisi cairan limfa yang terdiri dari sel-sel darah putih. Aliran pembuluh limfatik di wajah yang tidak lancar dapat menyebabkan penumpukan cairan limfa. Hal inilah yang biasanya nampak sebagai mata bengkak. Facial roller memberikan pijatan yang melancarkan aliran pembuluh limfatik sehingga dapat mengatasi permasalahan seperti mata bengkak atau sembab.

Melancarkan aliran pembuluh darah
Eits, pembuluh darah dan pembuluh limfa itu berbeda loh ya. Namun, disini cara kerja facial roller kurang lebih sama kok. Pijatan facial roller dapat memperlancar aliran darah sehingga produk skincare yang digunakan akan lebih mudah menyerap.

Facial roller juga dikenal dengan kemampuan anti-agingnya. Pernyataan ini didasarkan pada suatu eksperimen yang menyatakan bahwa produk anti-aging dapat terserap lebih dalam pada  wanita yang menggunakan alat peminjat bergetar dibanding yang hanya menggunakan tangannya.

Mengatasi breakout
Facial roller secara tidak langsung dapat mengatasi breakout. Saat menggunakan facial roller, kemungkinan tubuh akan mengeluarkan hormon tertentu yang bisa mengatasi stress sehingga breakout pun dapat teratasi. Perlu diperhatikan, jika kamu memiliki jerawat aktif, jangan menekan facial roller kamu terlalu kuat karena jerawat bisa ruptur atau pecah dan menyebabkan inflamasi lebih lanjut.

Cara Menggunakan Facial Roller

Dalam memakai facial roller, tekniknya pun tidak boleh sembarangan. Aku menyarankan agar selalu memijat wajah dari arah dalam ke arah luar. Kalian juga tidak perlu menekan facial roller terlalu kencang, sedikit tekanan saja sudah cukup kok. 

Hello Peeps! Sudah tahu kan pentingnya toner di rutinitas skincare kalian? Selain untuk menyeimbangkan pH setelah cuci muka, toner juga berfungsi untuk mempersiapkan kulit kita untuk menyerap produk skincare selanjutnya. Kata Charlotte Cho, bayangkan saja kulit kita itu seperti spons. Nah, spons sendiri akan lebih cepat menyerap produk jika dalam keadaan basah atau lembab. Begitu pula kulit wajah kita. Kalau tidak dipersiapkan sebelumnya, maka produk skincare yang kita pakai tidak akan menyerap sempurna. Jadi sia-sia deh!

Kali ini aku akan membahas produk yang cukup multifungsi. Selain sebagai toner, produk ini juga dapat digunakan sebagai essence. Jadi 2in1 gitu deh. Nama produknya adalah Real Barrier Extreme Essence Toner.

Komposisi


Water/Aqua,Glycerin, Propanediol, Dimethicone, Helianthus annuus (Sunflower) seed oil, Glyceryl stearate, Xylitol, Sodium hyaluronate crosspolymer, Hydrolyzed glycosaminoglycans, Sodium hyaluronate, Hydrolyzed hyaluronic acid, Hyaluronic acid, Butylene glycol, Sorbitan laurate, Hydroxyethylcellulose, Acetyl dipeptide-1 cetyl ester, Panthenol, Beta-glucan, Madecassoside,  Myristoyl/palmitoyl oxostearamide/arachamide MEA, Ceramide3, Allantoin, Polyglyceryl-4 caprate, Hydroxypropyl methylcellulose, Carbomer, Sodium polyacrylate, Caprylic acid, Raspberry ketone, Ethylhexylglycerin, Sodium phytate, Benzyl glycol, Caprylyl glycol, 1,2-Hexanediol, Citrus aurantium dulcis (orange) oil, Vetiveria zizanoides root oil, Lavandula angustifolia (Lavender) oil

Sunflower Seed Oil
Minyak biji bunga matahari ternyata kaya akan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan untuk menangkal efek negatif radikal bebas.

Hyaluronic Acid
Dilihat dari komposisi di atas, Real Barrier Extreme Essence Toner ini mengandung asam hialuronat dalam beberapa ukuran molekul yang berbeda. Dengan ukuran molekul terkecil, ada Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Hyaluronic Acid, Hydrolyzed Glycosaminoglycans. Dengan ukuran molekul besar, ada Sodium hyaluronate crosspolymer dan Sodium hyaluronate. Ukuran molekul yang berbeda ini menyebabkan asam hialuronat meresap pada lapisan kulit yang berbeda pula. Ukuran molekul terkecil dapat meresap lebih dalam sedangkan ukuran molekul yang besar tidak.

Panthenol
Vitamin B5 atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Panthenol mampu meresap lebih dalam ke lapisan kulit dan memberikan kelembaban pada kulit. Selain itu, jika digunakan secara rutin, panthenol dapat mengatasi inflamasi dan juga memperkuat skin barrier.

Ceramide
Ceramide dikenal dengan kemampuannya dalam memperbaiki dan memperkuat skin barrier dengan cara meningkatkan hidrasi kulit wajah. Dengan begitu, wajah akan terlihat lebih plumpy dan garis halus pun tersamarkan

Madecassoside dan Allantoin
Kedua bahan ini terbukti mampu menenangkan inflamasi pada kulit. Madecassoside juga kaya akan antioksidan.

Kemasan

Produk ini dikemas dalam botol plastik ukuran 190mL dengan tutup flip-top. Ukuran produknya memang besar ya, jadi kalau mau dibawa travelling agak ribet. Tapi poin lebihnya, jadi bisa pakai produk ini banyak-banyak tanpa takut habis hehehe.

Oh iya, Real Barrier Extreme Essence Toner ini juga dilengkapi dengan box berisi informasi penting seperti deskripsi produk, cara penggunaan, komposisi, hingga tanggal produksi produk. Informasi tersebut dituliskan dalam bahasa Inggris maupun Korea. Jangan sampai terkecoh juga ya, sekali lagi Real Barrier mencantumkan tanggal produksi, bukan tanggal kadaluwarsa.

Tekstur

Real Barrier Extreme Essence Toner memiliki tekstur yang mirip dengan hydrating toner pada umunya. Berwarna putih keruh dan lumayan kental. Saat diaplikasikan ke wajah, teksturnya akan menjadi sedikit cair sehingga mudah diratakan.

Aroma

Sama seperti produk Real Barrier lainnya, essence toner ini menggunakan beberapa essential oil seperti orange oil, vetiver oil dan lavender oil. Jadi, aroma produk ini juga sangat mirip dengan saudaranya (re: produk Real Barrier yang lain), seperti aromaterapi yang membuat aku rileks. Tidak seperti Cleansing Oil Balmnya, aroma Real Barrier Extreme Essence Toner tidak terlalu strong dan masih tolerable untuk kalian yang tidak suka wewangian aromaterapi.

Cara Penggunaan

Aplikasikan toner di tahap pertama skincare rutin, pagi dan malam. Tepuk-tepuk perlahan hingga terserap sempurna.

Performa

Sesuai petunjuk penggunaan, aku memakai toner ini setiap selesai cuci muka dan sebelum menggunakan skincare lainnya. Biasanya setelah cuci muka, wajahku akan terasa sedikit kering. Produk ini sangat membantu mengembalikan kelembaban dan hidrasi wajahku.

pertama dituang
saat diratakan
setelah terserap
Aku memakai toner ini sebanyak 2-3 tetes. Satu layer saja sudah cukup melembabkan bagiku. Kalau wajah sedang butuh kelembaban lebih (biasanya setelah eksfoliasi), aku akan pakai lebih dari satu layer.

PAO essence toner ini adalah 12 bulan alias satu tahun. Jadi tidak perlu terburu-buru menghabiskan produk ini.

Aku sangat suka dengan finish Real Barrier Extreme Essence Toner ini. Setelah produk menyerap sempurna, tidak ada rasa lengket sama sekali di wajahku. Jadi, produk ini cocok digunakan baik pagi ataupun malam hari. Bagi kalian yang mempunyai kulit berminyak dan kesulitan menemukan hydrating toner yang cocok, I really recommend this one.


Jika tertarik, kalian bisa membeli produk ini dan produk Real Barrier lainnya di Style Korean Global (instagram: @stylekorean_global). Berikut aku cantumkan tautan untuk mempermudah pembelian http://bit.ly/3aoBhiq
Hello Peeps! Kalian masih suka pakai sabun wajah yang kesat? Tau gak sih kalau ternyata sabun wajah yang bikin kesat bisa menghilangkan minyak alami wajah kalian? Nah, jika minyak alami wajah kalian hilang, maka kelenjar minyak akan berusaha melembabkan kembali wajah dengan memproduksi lebih banyak minyak. Alhasil, wajah kalian malah tambah berminyak tuh! Maka dari itu, alih-alih menggunakan sabun wajah yang kesat, pilihlah sabun wajah yang melembabkan dan ber-pH rendah ya. Seperti yang satu ini nih, Real Barrier Cream Cleansing Foam.

“A creamy, acid balanced, moisturizing cleanser”

Komposisi

Water, Potassium Cocoyl Glycinate, Disodium Cocoamphodiacetate, Potassium Cocoate, Disodium Cocoyl Glutamate, Helianthus Annuus (Sunflower) Seed Oil, Sodium Sweetalmondamphoacetate, Carbomer, Myristoyl/Palmitoyl Oxostearamide/Arachamide Mea, Dihydroxyisopropyl Palmoylpalmamide, Brassica Oleracea Italica (Broccoli) Sprout Extract, Centella Asiatica Extract, Madecassoside, Panthenol, Triticum Vulgare (Wheat) Sprout Extract, Spirulina Platensis Extract, Allantoin, Tocopheryl Acetate, Citrus Aurantium Bergamia (Bergamot) Fruit Oil, Cananga Odorata Flower Oil, Cedrus Atlantica Bark Oil, Pelargonium Graveolens Flower Oil, Lavandula Angustifolia (Lavender) Oil, Citrus Limon (Lemon) Peel Oil, Vetiveria Zizanoides Root Oil, Disodium Edta, 1,2-Hexanediol, Caprylyl Glycol.

Real Barrier Cream Cleansing Foam ini bebas dari sulfat (SLS, SLES, ALS, ALES), silikon, alkohol, dan paraben. Selain itu, produk ini juga mengandung:

Wheat Sprout dan Spirulina Extract
Dikenal mampu menenangkan kulit yang mengalami iritasi akibat paparan lingkungan, seperti partikel debu.

Centella Asiatica Extract dan Madecassoside
Seperti yang kita ketahui, kedua bahan ini termasuk dalam soothing agents dalam skincare. Centella asiatica dan madecassoside juga dikenal kaya akan antioksidan untuk menangkal efek radikal bebas.

Panthenol
Vitamin B5 atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Panthenol mampu meresap lebih dalam ke lapisan kulit dan memberikan kelembaban pada kulit. Selain itu, jika digunakan secara rutin, panthenol dapat mengatasi inflamasi dan juga memperkuat skin barrier.

Essential Oils
Real Barrier Cream Cleansing Foam mengandung beberapa essential oils seperti Lavender Oil, Lemon Peel Oil dan Vetiver Root Oil. Maka dari itu, produk ini mampu menenangkan pikiran dan meningkatkan mood kita saat memakainya. Tapi bagi kalian yang alergi terhadap essential oil, produk ini mungkin tidak untuk kalian.

Kemasan

Seperti kebanyakan sabun wajah lain, Real Barrier Cream Cleansing Foam ini dikemas dalam botol tube berukuran 150ml. Ukuran botolnya memang agak bulky sehingga sulit dibawa bepergian. Yang aku suka dari kemasannya adalah ukuran mulut botolnya yang cukup kecil, jadi sangat mudah untuk mengontrol seberapa banyak produk yang akan dipakai.

Sama seperti produk Real Barrier lainnya, Cream Cleansing Foam ini juga dilengkapi dengan dus berisi keterangan yang cukup lengkap mulai dari deskripsi, cara penggunaan, komposisi hingga PAO produk. Jangan kaget juga dengan tanggal di bawah dus. Itu adalah tanggal produksi, bukan tanggal kadaluwarsa ya.

Tekstur

Seperti namanya, tekstur produk ini mirip dengan krim. Saat digunakan juga teksturnya tetap mirip seperti krim, dengan sangat sedikit busa.

Aroma

Untuk Cream Cleansing Foam ini juga masih mengandung beberapa essential oil seperti lavender dan lemon peel oil. Sudah pasti sabun wajah ini memiliki aroma yang mirip dengan teman-temannya (re: produk Real Barrier lainnya). Jika dibandingkan dengan Cleansing Oil Balmnya, tentu Cream Cleansing Foam ini aromanya jauh lebih mild dan tolerable. Aroma dari essential oilnya sangat samar, malah dominan aroma khas kelapa (yang menurutku agak tengik). Kalau dilihat dari komposisinya, banyak sekali bahan turunan minyak kelapa diantaranya potassiummm cocoyl glycinate, disodium cocoamphodiacetate, potassium cocoate, disodum cocoyl glutamate. Maka tidak heran ya kalau aromanya lebih cenderung mirip kelapa.

Cara Penggunaan

Basahi tangan dan wajah. Tuangkan produk secukupnya di telapak tangan. Gosok produk dengan kedua telapak tangan kemudian ratakan pada wajah dan pijat dengan gerakan memutar. Bilas dengan air hangat lalu keringkan wajah.

Performa

Awalnya aku memang agak skeptis dengan sabun wajah yang tidak meninggalkan rasa kesat setelah dibilas. Gak tau kenapa ada perasaan kurang bersih saat wajah tidak kesat. Setelah aku tau kalau ternyata rasa kesat di wajah itu kurang baik, aku langsung beralih ke sabun wajah yang gentle dan melembabkan.

Salah satu pertimbanganku memilih sabun wajah adalah tingkat keasaman atau pH-nya. Wajah kita memiliki pH antara 4.2 – 5.6. Maka dari itu, penting sekali memilih sabun wajah yang memiliki pH mendekati kulit wajah kita, yaitu sekitar 5.5 – 6.5. Jika pH sabun wajah terlalu basa, maka pH kulit kita juga akan naik, yang tadinya cenderung asam menjadi lebih basa. pH kulit yang basa ini bisa menyebabkan kulit menjadi kering. Makanya wajah kita sering terasa ‘ketarik’ setelah menggunakan sabun wajah yang terlalu basa.

Berbicara tentang pH, Real Barrier Cream Cleansing Foam ini memiliki pH antara 5 – 6 yang mana ideal sekali untuk kulit wajah kita. Cleanser ini sebenarnya menimbulkan sedikit rasa ‘kesat’ di wajah saat single use (tidak menggunakan cleansing oil/balm sebelumnya). Tapi walaupun begitu, cleanser ini tidak membuat wajahku kering sama sekali. Sebaliknya, justru wajahku terasa sedikit lembab setelahnya.

Aku memang sangat suka berganti-ganti sabun wajah dan menemukan sabun wajah yang cocok itu susahnya minta ampun. Kalau finishnya terlalu lembab, biasanya wajahku akan clogged pores. Sedangkan, kalau finishnya terlalu kering, tekstur wajahku akan memburuk karena bruntusan. Menurutku cleanser ini ada di tengah-tengah, tidak terlalu kering tapi juga tidak terlalu melembabkan. Ini dia cleanser yang aku cari-cari selama ini!


Jika tertarik, kalian bisa membeli produk ini dan produk Real Barrier lainnya di Style Korean Global (instagram: @stylekorean_global). Berikut aku cantumkan tautan untuk mempermudah pembelian http://bit.ly/3aoBhiq

Hello Peeps! Pasti kalian sudah tau dong pentingnya double cleansing bagi kulit? Bagi pemula, terkadang sulit mencari first cleanser yang sesuai dengan jenis kulit. Nah, aku punya rekomendasi first cleanser yang bagus untuk kulit kering dan sensitif nih!
Langsung aja kita bahas yuk!
"a cleansing oil-balm that melts into skin thoroughly remove makeup, while deeply cleansing and effectively hydrating"

Komposisi 


Caprylic/Capric Triglyceride, Cetyl Ethylhexanoate, Peg-7 Glyceryl Cocoate, Water, Beeswax, Ethylhexyl Palmitate, Cetearyl Alcohol, Sorbitan Olivate, Myristoyl/Palmitoyl Oxostearamide/Arachamide Mea, Butyrospermum Parkii (Shea) Butter, Stearic Acid, Olea Europaea (Olive) Fruit Oil, Trihydroxystearin, Sorbitan Stearate, Vp/Eicosene Copolymer, Glyceryl Stearate, Tocopherol, Phytosterols, 1,2-Hexanediol, Xanthan Gum, Caprylyl Glycol, Madecassoside, Allantoin, Panthenol, Ceramide3, Citrus Aurantium Bergamia (Bergamot) Fruit Oil, Litsea Cubeba Fruit Oil, Thymus Mastichina Flower Oil, Anthemis Nobilis Flower Oil, Glycerin, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Carthamus Tinctorius (Safflower) Seed Oil, Camellia Oleifera Seed Oil, Triticum Vulgare (Wheat) Sprout Extract, Spirulina Platensis Extract

Sama seperti Cream Cleansing Foamnya, Cleansing Oil Balm ini bebas dari alkohol, silikon, mineral oil dan paraben. Produk ini juga mengandung shea butter, olive oil, jojoba seed oil, dan panthenol yang dikenal dapat melembabkan kulit kering. Terdapat pula Madecassoside dan allantoin yang membantu menenangkan kulit serta panthenol dan ceramide yang dikenal mampu memperkuat skin barrier. Selain itu, produk ini mengandung vitamin E (tocopherol) dan safflower seed oil untuk membantu melindungi kulit dari stress akibat paparan lingkungan sekitar.

Sayangnya, banyak dari komposisi di atas yang dapat menyebabkan fungal acne, seperti sorbitan olivate, shea butter, olive oil, jojoba seed oil, safflower oil dan chamomile oil. 

Kemasan

Produk ini dikemas dalam botol tube berukuran 100 gram. Ini pertama kali aku menemukan first cleanser dalam kemasan tube, biasanya dalam jar atau botol pump. Dengan kemasan tube seperti ini, produk tidak akan bersentuhan dengan udara luar sehingga kalian tidak perlu khawatir tentang higienitas produk di dalamnya.

Produk ini juga dilengkapi dus yang berisi keterangan penting seperti deskripsi, komposisi, cara penggunakaan, bahkan hingga jangka PAO produk. Oh iya, kalian jangan kaget melihat tanggal di bawah dus. Itu bukan tanggal kadaluwarsa ya, tapi tanggal produksi. Karena memang masih ada produk asal Korea yang lebih memilih mencantumkan tanggal produksi dibanding tanggal kadaluwarsa.

Tekstur

Saat dituang
Saat diratakan
Setelah diberi air. Mudah diemulsify menjadi milky texture
Jujur aku baru pertama kali menemukan produk cleansing oil balm seperti ini. Such a good innovation karena Real Barrier berhasil nge-hybrid oil dan balm sekaligus. Sesuai namanya, produk ini mempunyai tekstur yang berada diantara minyak dan balm (kebayang kan?). Tidak terlalu keras seperti balm, tapi juga tidak cair seperti minyak. It just perfect!

Aroma

Karena mengandung berbagai macam essential oil, tentu aroma produk ini cukup kuat ya. Saat pertama kali pakai, jujur aku lumayan kaget dengan aromanya. Menurutku aromanya agak mirip minyak kayu putih. Namun setelah aku pakai produk ini beberapa hari, hidungku mulai terbiasa dengan aromanya. Lama kelamaan aku justru suka dengan aroma produk ini, sangat menenangkan.

Kebanyakan produk untuk kulit sensitif biasanya meminimalisasi essential oil dalam produknya, tapi Real Barrier ini sepertinya punya konsep lain. Menurut mereka, essential oil ditujukan untuk meningkatkan mood saat penggunaan produk. Aku cukup setuju dengan hal ini, karena aku memang suka dengan aroma-aroma herbal yang menenangkan karena aroma itu bisa membuat pikiran jadi lebih rileks. Aku juga tidak mempunyai riwayat alergi terhadap essential oil sejauh ini. Jadi aku tidak pernah mempermasalahkan kandungan essential oil dalam skincare. 

Cara Penggunaan

Aplikasikan pada wajah yang kering, termasuk area mata. Pijat dengan gerakan memutar sekitar satu hingga dua menit. Bilas dengan air hangat untuk mengemulsi produk, kemudian bilas hingga bersih.

Performa

Aku menggunakan produk ini baik di pagi maupun malam hari. Saat tidak memakai makeup (atau hanya memakai bb cream), aku menghabiskan satu ruas jari produk. Tapi jika aku memakai makeup mata yang cukup bold, aku bisa menghabiskan dua ruas jari produk ini.

Untuk daya bersihnya, menurutku sudah cukup baik. Eyeshadow, brow pencil dan lipmatte terhapus dengan mudah, tapi untuk maskara dan eyeliner masih butuh effort lebih. Cleansing oil balm ini sedikit menimbulkan sensasi ‘pedes’ sepert mint saat dipakai di mata. Tidak pedih jika masuk ke mata, tapi mata akan menjadi sedikit ‘sepet’ dan buram untuk beberapa menit.

Bisa dibilang I’m in love in the first sight (or maybe second) with this product. Saat mencoba produk ini, wajahku komedoan parah karena menggunakan serum vitamin C dari Mizon. Pertama kali pakai, aku merasa ada tekstur seperti pasir ketika aku memijat wajahku. Saat kedua kali pakai, aku tetap merasa seperti ada pasir di wajahku. Penasaran, aku lihat dong tanganku dan aku kaget (sekaligus senang) bukan main. Ternyata yang selama ini terasa seperti pasir itu adalah komedo putih dan hitamku!

Setelah sekitar 4-5 hari menggunakan produk ini, semua komedoku terhempas. Alhasil tekstur wajahku jadi jauh lebih baik dari sebelumnya. FYI, komedo hitamku itu lebih banyak dari komedo putihku. Ngeselinnya, komedo hitam tuh gak pernah bisa dicabut hanya dengan pore pack. Makanya, saat tau kalau produk ini menghilangkan blackheadsku, senangnya tuh bukan main!


Jika tertarik, kalian bisa membeli produk ini dan produk Real Barrier lainnya di Style Korean Global (instagram: @stylekorean_global). Berikut aku cantumkan tautan untuk mempermudah pembelian http://bit.ly/3aoBhiq
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hello, I’m Tata!
A public health student who loves skincare and make up so much.
Thank you for visiting my blog!

POPULAR POSTS

  • [REVIEW] One-Day’s you Pore Tightening Series
  • [REVIEW] Emina Apricot Jam Face Scrub
  • [REVIEW] make p:rem × CrediThink Tamanu Calming Serum

Categories

AUBREE BEAUTY ARTICLES Emina Fanbo Innisfree Jin Jung Sung Jumiso Lancome Langsre Madame Gie make p:rem N'Pure Naruko Nusantics One-Day’s you Real Barrier REVIEWS Sbcskin SNP TIA'M Vienna Wardah

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2021 (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2020 (33)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ▼  Februari (7)
      • [REVIEW] Real Barrier Extreme Cream : Don't Judge ...
      • [REVIEW] Real Barrier Extreme Cream Ampoule : Kuli...
      • 60 Second Rule : Seberapa Lama Seharusnya Kita Me...
      • Facial Roller : Apakah Hanya Hiasan atau Memang Be...
      • [REVIEW] Real Barrier Extreme Essence Toner : Tone...
      • [REVIEW] Real Barrier Cream Cleansing Foam : Sabun...
      • [REVIEW] Real Barrier Cleansing Oil Balm : Hybrid ...
    • ►  Januari (9)
  • ►  2019 (16)
    • ►  Desember (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (1)

FOLLOW ME

Laporkan Penyalahgunaan

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates