Kefir untuk Kulit : Manfaat, Efek Samping dan Cara Penggunaan
Belakangan ini produk fermentasi sedang digandrungi oleh
masyarakat karena memiliki segudang manfaat bagi tubuh. Tidak heran, kita dapat
dengan mudah menemukan produk fermentasi dalam kehidupan sehari-hari , baik
dalam olahan makanan, minuman, bahkan perawatan kulit.
Misalnya saja masker kefir yang sempat hype beberapa tahun
lalu. Tapi apakah benar kefir dapat dijadikan perawatan kulit?
Apa saja kandungan serta manfaatnya bagi kulit? Apa ada efek sampingnya? Untuk
tahu jawabannya, yuk simak tulisanku berikut!
Overview
Kefir diduga berasal dari Caucacus, yaitu area diantara Laut
Kaspia dan Laut Hitam. Secara tradisional, kefir dibuat dengan cara
mencampurkan susu dengan ‘biang’ kefir. Susu yang digunakan dapat berupa susu
kambing, sapi, domba, bahkan unta. ‘Biang’ kefir memiliki bentuk mirip dengan
kembang kol yang mengandung kumpulan bakteri asam laktat, bakteri asetat,
khamir, dan fungi.
Mikroflora (kumpulan mikroorganisme) yang terkandung dalam
kefir bervariasi, tergantung jenis ‘biang’, media kultur, dan pengolahannya.
Tapi umumnya kefir mengandung bakteri seperti Lactobacillus kefir,
Lactobacillus kefirogranum, and species of leuconostocs, lactococci,
lactobacilli dan fungi seperti Saccharomyces kefir, Candida kefir, and Torula
spp.
Manfaat kefir untuk kulit
Selain probiotik, kefir juga
mengandung beragam komponen bioaktif seperti peptide, polisakarida dan
asam organik yang memiliki peran penting dalam skincare. Berikut manfaat kefir
bagi kesehatan kulit.
Mencerahkan kulit dan mencegah hiperpigmentasi
Kefir mengandung peptide dan asam laktat (lactic acid) yang
mampu menekan produksi tyrosinase. Tyrosinase sendiri merupakan enzim untuk
memproduksi melanin (pigmen kulit). Artinya, jika tyrosinase berkurang,
pembentukan melanin pun akan terhambat sehingga hiperpigmentasi ataupun noda
hitam dapat dicegah.
Mengatasi jerawat
Asam laktat dalam kefir mampu mencegah pertumbuhan bakteri
penyebab jerawat, yaitu Propionibacterium acne. Diketahui bahwa P. acne tetap
stabil dalam pH 5-8, jika kurang dari itu P. acne akan mati. Disini, asam
laktat berperan menurunkan pH hingga kadar yang tidak dapat ditolerir P. acne
sehingga efektif mengatasi jerawat.
Memperbaiki skin barrier
Probiotik yang terkadung dalam kefir salah satunya adalah
Bifidobacterium. Seperti yang sudah pernah aku bahas, bifidobacterium dapat memperbaiki
lapisan pelindung kulit yang rusak. Akibatnya, kulit kita akan menjadi lebih
resisten terhadap gangguan fisik maupun kimia.
Efek samping
Efek samping yang umum dirasakan adalah tingling sensation,
terutama bagi mereka yang memiliki kulit
sensitif. Hal ini karena kandungan asam laktat dalam kefir yang merupakan salah
satu exfoliant dari jenis AHA (Alpha Hydroxyl Acid). Tingling sensation saat
menggunakan kefir sangatlah wajar, sama halnya ketika kita menggunakan produk
exfoliating lainnya. Ini membuktikan bahwa asam laktat sedang bekerja
mengangkat sel kulit mati.
Penggunaan
Karena kandungan AHA-nya, kefir sebaiknya hanya digunakan
1-3 kali seminggu. Ini dilakukan untuk mencegah over-exfoliate yang membuat
kulit kalian akan lebih sensitif nantinya.
Further Read
0 komentar