Hello Peeps! Long time no see. Pasti kalian sering banget
dengar soal hormonal acne atau jerawat hormonal dong. Tapi kalian tahu gak sih
kenapa perubahan hormon bisa menyebabkan timbulnya jerawat?
Apa hubungan spesial antara Si Hormon dan Si Jerawat?
Yuk cari tau bareng-bareng!
Bakteri Penyebab Jerawat
Sebelum membahas lebih lanjut, pertama-tama kita harus mengetahui
terlebih dahulu penyebab jerawat sebenarnya. Jadi, jerawat sendiri disebabkan
oleh infeksi bakteri yang bernama Propionibacterium acnes. Bakteri ini termasuk
dalam jenis bakteri gram positif anaerob, atau dengan kata lain bakteri ini
hidup dalam kondisi tanpa oksigen.
Sebenarnya Propionibacterium acnes merupakan flora normal
kulit kita loh! Artinya, bakteri ini memang secara alami ada di permukaan kulit
kita. Dalam jumlah yang wajar, flora normal membantu melindungi kulit dari
infeksi mikroba yang merugikan. Namun saat jumlah atau koloni P. acnes berlebihan
atau di atas ambang batas normal, bakteri ini akan berbalik tujuan dan menginfeksi
kulit kita.
Faktor Penyebab Jerawat
Banyak sekali faktor yang dapat memicu timbulnya jerawat
seperti stress, pola makan, personal hygiene, dan perubahan hormon. Karena kali
ini kita membahas tentang jerawat hormonal, maka aku akan lebih spesifik ke
perubahan hormon.
Selama masa remaja, terjadi perubahan hormon yang cukup
signifikan pada tubuh, misalnya saja hormon testosteron. Eits, hormon
testosteron bukan hanya ada pada pria saja loh, wanita juga memproduksi hormon
tersebut namun dalam jumlah yang lebih sedikit. Bagi pria, testosteron
berfungsi untuk perkembangan ciri kelamin pria. Sedangkan pada wanita,
testosteron berfungsi untuk memperkuat otot dan tulang. Testosteron pun dapat
memicu kelenjar minyak untuk mensekresi lebih banyak sebum, baik bagi pria maupun
wanita.
Kita tau bahwa segala yang berlebih pasti tidak baik. Begitu
pula dengan hormon. Kelebihan hormon testosteron mengakibatkan sekresi sebum
yang berlebih, sehingga wajah akan terasa lebih berminyak. Jika sebum yang
disekresi tersumbat di bawah permukaan kulit, maka akan timbul komedo. Nah,
komedo inilah yang menjadi fase awal terbentuknya jerawat.
Jerawat Hormonal
www.mdpi.com |
Bakteri P. acnes memiliki habitat spesifik untuk tumbuh,
yaitu di area yang berminyak atau punya banyak sebum. Nah, kalau begitu komedo
atau clogged pores merupakan habitat yang tepat bagi bakteri ini.
Bakteri P. acnes akan bertumbuh dalam komedo sehingga timbul
koloni P. acnes yang melebihi batas normal. Seperti yang aku bilang di atas,
jumlah P.acnes yang berlebih justru akan menginfeksi kulit kita.
Sesaat setelah infeksi P. acnes pada kulit, sistem imun kita
akan meresponnya melalui proses inflamasi. Nah, inflamasi inilah yang biasa
kita sebut sebagai jerawat. Bentuknya bisa pustula, papula, nodula, ataupun
csyts.
Penanganan Jerawat Hormonal
Terapi Hormon
Biasanya terapi hormon dilakukan dengan cara mengkonsumsi pil
yang diresepkan oleh dokter. Perlu diperhatikan, pil hormon atau suntik hormon
hanya bisa diperoleh atas saran dan pengawasan dokter. Jadi pastikan kalian melakukan
konsultasi terlebih dahulu ^^
Isotretinoin (Roaccutane)
oaccutane ini adalah obat keras yang penggunaannya harus
diawasi oleh dokter dan biasanya menjadi opsi terakhir dalam pengobatan
jerawat. Tapi sayangnya masih banyak oknum yang menjual bebas obat ini,
sehingga kemungkinan besar dapat disalahgunakan dan menimbulkan efek samping
yang berbahaya bagi tubuh.
AHA dan BHA
AHA maupun BHA merupakan asam hidroksil yang membantu proses
pengelupasan kulit. Dengan ini, pembentukan komedo atau clogged pores pun dapat
diminimalisasi.
Tea Tree Oil
Tea tree oil dikenal sebagai agen anti-inflamasi dan
anti-mikrobial sehingga mampu mencegah tumbuhnya jerawat. Selain itu, tea tree
oil juga dapat mengurangi kemerahan dan rasa sakit yang ditimbulkan akibat
jerawat. Perlu diperhatikan bahwa tea tree oil harus dilarutkan ke carrier oil
yang lain (jojoba, sunflower, almond, dll) karena berpotensi membuat kulit
menjadi kering. Tiap 1-2 tetes tea tree oil harus dilarutkan dalam 12 tetes
carrier oil.
0 komentar