Skincare Virus
  • Home
  • About Me
  • Content
    • Lifestyle
    • Beauty Articles
    • Reviews
  • Contact Us


Membangun skincare regime yang baik memang perlu trial and error, terutama saat pertama kali mencoba suatu produk baru. Hal inilah yang dimanfaatkan banyak oknum untuk berinovasi menjual produk yang ukurannya mini, bisa sample/trial size, share in jar, maupun travel size. Ukuran produk skincare yang kecil ini memudahkan konsumen dalam banyak hal, misalnya:
1. Menilai mana produk yang lebih cocok
2. Meminimalisasi terbuangnya produk karena tidak cocok
3. Harga lebih terjangkau
4. Praktis dibawa saat perjalanan
5. Mengatasi rasa jenuh saat memakai satu produk saja


Seperti yang disebutkan di atas, ada berbagai jenis produk dengan ukuran kecil, yaitu share in  jar, travel size dan sample/trial size. Dilihat dari namanya, ketiga jenis ini tentu berbeda ya. Share in jar biasanya diproduksi oleh toko unofficial. Mekanismenya dengan membeli produk full size, kemudian dipindahkan ke tempat-tempat yang lebih kecil. Sedangkan, baik travel size maupun sample size biasanya diproduksi oleh toko official. Mekanismenya sama dengan produksi produk full size, hanya saja dikemas dalam kemasan yang lebih kecil.


Kekurangan Produk Share in Jar

Background photo created by freepik - www.freepik.com

1. Higienitas tidak terjamin
Produk share in jar tidak dikemas oleh pabrik yang terstandarisasi. Bisa saja terdapat tahap pengemasan yang kurang higienis, baik dari segi peralatan maupun pekerja yang mengemas. Misalnya penggunaan peralatan yang tidak steril, pekerja tidak mencuci tangan sebelum bekerja, bahkan bisa jadi ada pekerja yang berpotensi menularkan penyakitnya.

2. Harga lebih murah dibanding di toko official
Biasanya produk share in jar harganya lebih rendah dibanding produk sample/trial size. Hal ini bisa saja karena kemasan yang digunakan memiliki harga yang murah pula.

3. Tidak ada jaminan produk original atau tidak
Sekarang ini banyak sekali oknum tidak bertanggung jawab yang menjual produk KW alias palsu. Karena kita tidak mengetahui persis dari mana penjual membeli produk yang akan dijadikan share in jar, otomatis kita juga tidak bisa memastikan originalitasnya.

4. Manipulasi pencantuman tanggal kadaluwarsa dan PAO
Saat membeli produk share in jar, kita tidak tahu kadaluwarsa dan PAO produk. Bisa saja penjual salah ataupun memanipulasi tanggal kadaluwarsa atau PAO produk.

5. Kemasan tidak menunjang bahan aktif dalam skincare
Terkadang, suatu produk skincare mengandung bahan aktif yang memerlukan perlakuan khusus. Misalnya vitamin C yang harus disimpan di kemasan yang berwarna gelap untuk menghindari oksidasi. Penjual bisa saja tidak mengetahui hal ini kemudian mengemas produk dengan bahan aktif di wadah yang tidak semestinya. 



Dengan beberapa pertimbangan di atas, aku sendiri lebih memilih untuk membeli produk sample size dibanding share in jar. Tapi jangan khawatir, kalian tetap boleh kok membeli produk share in jar. Berikut tips membeli produk share in jar ala aku:
1. Pilihlah toko yang terpercaya dengan rating tinggi
2. Selalu tanyakan originalitas produk
3. Perhatikan higienitas toko, tanyakan alat sterilisasinya, kalau perlu minta bukti saat proses pengemasannya
4. Mintalah pembungkus ekstra untuk meminimalisasi paparan debu, kotoran, kuman saat proses shipping
5. Jika barang sudah sampai, cobalah untuk membandingkannya dengan produk asli yang ada di rumah atau lihat ciri-ciri produk yang asli di internet.



Sekian, semoga membantu ya Peeps~

Hello Peeps! Adakah yang mau langsung travelling setelah pandemi ini selesai? Kalau iya, simak ulasanku berikut ya. 


Langsre Amittie Natural Oil To Foam Cleanser
adalah produk  pembersih wajah 2in1 yang dapat dijadikan cleansing oil maupun cleansing foam. Menurutku produk ini praktis banget untuk dibawa saat travelling. Jadi, kalian enggak perlu ribet bawa-bawa dua cleanser berbeda di tas kalian. Tinggal bawa ini aja langsung cus deh!


Komposisi
Citrus Limon (Lemon) Fruit Extract, Glycerin, Cocos Nucifera (Coconut) Oil, Olea Europaea (Olive) Fruit Oil, Pottassium Hydroxide, Caryodendron, Orinocense Seed Oil, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Vaccinium Angustifolium (Blueberry) Fruit Extract, Eutrepe Oleracea Fruit Extract, Citric Acid, Leptospermum Petersonii Oil.


Kemasan
Produk pembersih wajah ini dikemas dalam botol pump berukuran 150gr. Ukurannya cukup bulky sih ya. Mungkin kalau mau dibawa travelling bisa dipindah ke tempat yang lebih kecil.

Desain botolnya simpel tapi tetap elegan. Botolnya sendiri transparan, jadi kita dapat melihat isi produk di dalamnya. Keterangan yang dicetak di belakang botolnya dituliskan dalam aksara hangeul. Jangan tanya, aku juga enggak ngerti artinya apa. Untungnya ada sedikit informasi mengenai produk (dalam bahasa) yang tertulis di label kecil yang ditempel di botolnya.

Oh iya, produk ini juga dilengkapi box loh! Tapi lagi-lagi semua tulisan di boxnya pakai bahasa Korea, duh L


Tekstur
Tekstur produk ini hampir mirip dengan tekstur cleansing oil pada umumnya. Bedanya saat dipijat di wajah, sensasinya enggak se-licin seperti pakai cleansing oil biasa. Agak ‘seret’ buat pijat-pijat wajah, jadi perlu effort lebih.

Saat diberi sedikit air, tekstur berminyak dari produk ini akan berubah menjadi busa-busa yang cukup lembut dan banyak.


Aroma
Dilihat dari komposisinya, sebenarnya kalian sudah bisa membayangkan aroma produk ini seperti apa. Yap, aromanya herbal banget dengan sedikit aroma seger dari citrus. Aku sendiri suka sama aroma model gini karena bikin pikiranku rileks setelah beraktivitas seharian.


Cara Penggunaan
1. Dalam keadaan kulit kering, ambil 2-3 pump Oil to Foam Cleanser
2. Pijat wajah dengan lembut (2-3 menit) untuk mengangkat makeup & sisa kotoran pada wajah
3. Basahkan tangan menggunakan air
4. Pijat lembut kembali wajah (2-3 menit) untuk mengaktivasi oil agar berubah menjadi foam, dan membersihkan wajah secara menyeluruh
5. Bilas menggunakan air dingin. Selesai!


Performa
Sesuai petunjuk penggunaan, aku menggunakan produk ini sebanyak 2-3 pump. Selain ‘seret’ alias enggak terlalu licin untuk memijat wajah, produk ini juga menimbulkan sensasi panas kalau aku memijat wajahku terlalu lama. Produk ini juga bikin wajah terasa ‘gerah’ jika tidak langsung dibilas.

Saat diberi sedikit air, produk ini akan berbusa. Jumlah busa yang dihasilkan cukup banyak. Begitu dibilas, aku cukup kaget dengan sensasi kesat yang ditimbulkan. Awalnya, kukira produk ini bakal bikin wajah jadi kering dan ketarik. Ternyata enggak sama sekali loh!

Kemampuan membersihkannya bisa dibilang sangat baik untuk sejenis cleanser 2in1. Hanya diusap sedikit saja, base make up seperti foundation langsung terhapus. Tapi untuk membersihkan lipmatte dan lipmousse serta make up waterproof lainnya, perlu diusap lebih keras dan lebih lama.

Aku sangat tidak merekomendasikan produk ini untuk membersihkan make up mata karena sensasi perih yang ditimbulkan produk ini jika masuk ke dalam mata.

Overall, kualitas produk ini patut diacungi jempol sih. Selain performanya cukup bagus, Langsre Amittie Natural Oil To Foam Cleanser ini juga bersertifikasi BPOM. Tapi sayangnya setelah beberapa hari penggunaan, wajahku mulai menunjukkan reaksi negatif. Muncul beberapa jerawat yang ‘mendem’ dan ukurannya juga cukup besar. Dugaanku sih karena aku enggak cocok sama salah satu diantara minyak-minyakan yang terkadung dalam produk ini.



Jika tertarik dengan produk ini, kalian bisa kunjungi ShopeeMall langsre.id atau klik tautan berikut.
https://shopee.co.id/Amittie-(by-Langsre)-Natural-Oil-to-Foam-Cleanser-150ml-i.24099389.345248218



"... siap-siap aja silaturahmi sama jerawat"

Hello Peeps! Siapa sih yang enggak kenal sama Ten Steps Skincare Routine ala Korea? Penggemar K-Beauty atau K-Drama pasti sudah pada tahu dong ya. Ten Steps Skincare Routine inilah yang digadang-gadang sebagai rahasia wajah mulus warga Korea. Namun, apakah kalian pernah meniru Ten Steps Skincare Routine tapi kondisi wajah kalian enggak berubah? Atau justru setelah melakukan Ten Steps Skincare Routine wajah kalian jadi tambah bermasalah? Bisa jadi kalian melakukan over-moisturizing tuh!

Untuk tahu selengkapnya tentang overmoisturizing ini, cek tulisanku berikut ya!


Over-moisturizing adalah kondisi dimana kulit mendapatkan kelembaban berlebih sehingga timbul beberapa masalah pada kulit seperti panu, jerawat, pori tersumbat, dan produksi sebum berlebih. Overmoisturizing bisa terjadi pada semua tipe kulit, baik normal, kering, maupun berminyak. Tinggal di daerah tropis yang memiliki kelembaban (humidity) tinggi juga dapat memperbesar risiko terjadinya over-moisturizing.


Apa tandanya kalau kita telah melakukan over-moisturizing?

1) Wajah menjadi lebih bermasalah dari sebelumnya

Designed by Freepik

Seperti yang aku sebutkan di atas, over-moisturizing bisa menyebabkan masalah kulit seperti jerawat dan panu. What, panu? Yap, kalian enggak salah dengar! Fungi penyebab panu sangat suka lingkungan yang lembab, termasuk kulit wajah sekalipun.
Over-moisturizing juga bisa menyebabkan sel kulit mati menumpuk dan mendorong kelenjar keringat memproduksi sebum berlebih. Kalau kedua hal ini bertemu dengan bakteri P. acne, siap-siap aja silaturahmi sama jerawat di wajah!

2) Pelembab wajah cepat habis



Bagi sebagian orang yang memilliki tipe kulit yang kering, tentu pelembab menjadi produk paling penting. Namun, terkadang seseorang menggunakan pelembab melebihi apa yang dibutuhkan oleh kulitnya. Selain boros, menggunakan pelembab berlebih juga bisa mengakibatkan over-moisturize. Kalau begitu, sebuah pepatah yang mengatakan “sesuatu yang berlebihan tidak selalu baik” sudah terbukti kebenarannya!


Berarti Ten Steps Skincare Routine ala Korea sesat, dong?

Eits, tunggu dulu Ferguso. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Kita tahu, yang baik untuk orang lain, belum tentu baik untuk kita. Kalian boleh saja mencoba atau menerapkan tren Ten Steps Skincare Routine ini kok. Lagi-lagi, kenali kulit kalian sendiri. Jika kulit kalian menunjukkan perubahan positif, silakan lanjut. Tapi kalau malah tambah buruk, coba stop dulu. Cari tahu apakah yang memperburuk kondisi kulit kalian itu produk skincare-nya atau cara pemakaiannya?

Pengalamanku pribadi, tiap aku pakai produk yang bikin lengket dan terlalu lembab, keesokan harinya pasti timbul jerawat yang sakitnya luar biasa. Sebenarnya enggak heran sih kenapa aku sering over-moisturizing. Tidak lain dan tidak bukan adalah lokasi tempatku tinggal yang punya tingkat kelembaban yang cukup tinggi. Ditambah lagi aku enggak pasang AC di rumah.

Lokasi tinggal inilah yang membuatku enggan menerapkan Ten Steps Skincare Routine. Kalau kalian tinggal di daerah yang panas dan lembab, tren hits dari Korea ini mungkin bukan untuk kalian. Tapi semua ini balik lagi ya sama kondisi kulit kalian, makanya aku enggak pernah bosan untuk mengingatkan betapa pentingnya mengenali kondisi kulit sendiri.


Sekian dari aku, semoga bermanfaat~

Happy Ramadan Fasting!


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hello, I’m Tata!
A public health student who loves skincare and make up so much.
Thank you for visiting my blog!

POPULAR POSTS

  • [REVIEW] One-Day’s you Pore Tightening Series
  • [REVIEW] Real Barrier Extreme Essence Toner : Toner Sekaligus Essence, Sangat Multifungsi!
  • [REVIEW] Aubree Brightening Treatment Serum

Categories

AUBREE BEAUTY ARTICLES Emina Fanbo Innisfree Jin Jung Sung Jumiso Lancome Langsre Madame Gie make p:rem N'Pure Naruko Nusantics One-Day’s you Real Barrier REVIEWS Sbcskin SNP TIA'M Vienna Wardah

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2021 (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2020 (33)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ▼  Mei (3)
      • Share in Jar VS Sample Size Skincare : Lebih Baik ...
      • [REVIEW] Langsre Amittie Natural Oil To Foam Clean...
      • OVER-MOISTURIZING : Karena yang Berlebihan Tidak S...
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2019 (16)
    • ►  Desember (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (1)

FOLLOW ME

Laporkan Penyalahgunaan

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates