Skincare Virus
  • Home
  • About Me
  • Content
    • Lifestyle
    • Beauty Articles
    • Reviews
  • Contact Us


Hello Peeps! Beberapa waktu lalu aku diberi kesempatan tim Naruko Indonesia untuk mencoba produk mereka. Buat kalian yang belum tau, Naruko adalah salah satu brand skincare dari Taiwan yang mengusung konsep organic skincare, cruelty free dan paraben free. Menarik banget kan! Jujur, ini kali pertama aku mencoba produk skincare asal Taiwan loh, hehe.

Karena wajahku acne-prone, aku dapat sheetmask dan face wash varian tea tree. Banyak banget teman-temanku yang bilang kalau sheetmasknya bagus buat kulit berjerawat. Langsung aja kita buktikan!


Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask, merupakan produk yang telah teruji secara Dermatologi dan berfungsi untuk mencegah jerawat, menyeimbangkan kadar minyak di wajah, membersihkan jerawat mengencangkan pori dan menghidrasi kulit agar tetap lembut.


Komposisi
Water, Butylene Glycol, Ethyl Alcohol, Hamamelis Virginia Extract, Tranexamic Acid, Xanthan Gum, Sodium Citrate, Chlorphenesin, 2-Phenoxyethanol, Salicylic Acid, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Serenoa Serrulate Fruit Extract, Lens Esculenta (Lentil)Seed Extract, Enantia Chloranta Bark Extract, Sodium Hyaluronate, Piroctone Olamine, Fragrance, Kalanchoe Spathulata Leaf Extract, Glycyrrhiza Glabra Root Extract, Scutellaria Alpina Flower/Leaf/Stem Extract, Peucedanum Ostruthium Leaf Extract, Ginkgo Biloba Leaf Extract, Artemisia Umbelliformis Extract, Leontopodium Alpinum Extract, Epilobium Fleischeri Extract, Calendula Officinalis Flower Extract, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Malaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil.


Kemasan


Personally, aku suka banget sama desain kemasannya. Desainnya simpel dan enak dipandang! Ukuran kemasannya juga cukup kecil dibanding kemasan sheetmask lainnya, irit tempat lah pokoknya. Di balik kemasan terdapat informasi mengenai produk seperti komposisi, cara pakai, tanggal kadaluwarsa, dan lain-lain. Semuanya ditulis lengkap menggunakan bahasa Indonesia, Inggris maupun aksara Taiwan.


Tekstur Essence dan Bahan Tissue
Sheetmask ini adalah jenis black-tissue mask. Jadi tissuenya warna hitam gitu, which is my all-time favorite sheetmask! Alasan aku suka banget sama black-tissue mask karena biasanya mereka punya cooling sensation yang lebih oke.

Untuk ketebalan tissuenya medium ya, enggak terlalu tebal maupun tipis. Daya lekatnya juga oke, gak merosot-merosot saat dipakai.


Sheetmask ini punya essence yang bening dan cukup cair. Essencenya juga melimpah ruah! Jadi bisa dipakai di badan juga hehe.


Aroma
Pas pertama dibuka, aroma sheetmask ini langsung tercium banget. Cukup strong menurutku. Wajar aja karena fragrance ada di urutan tengah skincare ingredientsnya. Aromanya sendiri  khas tea tree. Kalau aku pribadi sudah berteman lama sama tea tree, jadi sudah familiar dan terbiasa sama aromanya.


Cara penggunaan
Setelah membersihkan wajah, ambil masker.
Pakaikan masker pada wajah dimulai dari bagian atas ke bawah.
Gunakan jari untuk menekan air dari bagian tengah dahi ke samping. Atur agar masker bisa terpasang pas pada bagian hidung. Kemudian atur agar bagian bawah masker juga menempel dengan pas pada rahang.
Lepaskan masker setelah 5-10 menit dan lanjutkan dengan perawatan rambut


Performa
Sheetmask ini enak banget dipakai pas lagi ada jerawat hormonal! Cooling sensationnya bener-bener super! Bahkan tanpa ditaruh di kulkas sebelumnya, tetap terasa dingin di wajah. Bikin rileks jerawat yang nyut-nyutan!

Aku menggunakan sheetmask ini selama 20-25 menit. Gak sesuai anjuran karena terlalu nyaman sama cooling sensationnya hehe. Tiap tissuenya terasa kering, aku selalu tambahin sisa essence di kemasan. Oh iya, selama pemakaian juga gak timbul sensasi gatal atau mengganggu yang lainnya.

Setelah dilepas, aku tap-tap sisa essence di wajah hingga terserap sempurna. Kalau lagi rajin, aku pijat wajahku dengan facial roller sampai sisa essence di wajahku terserap sempurna. Setelah meresap, baru aku lanjut dengan pelembab deh.


Perubahan yang paling aku notice setelah memakai sheetmask ini yaitu jerawat hormonalku jadi lebih kalem. Wajah juga jadi lebih fresh dan cerah. Kemerahan pun jauh lebih berkurang. Klaim oil-controlnya juga no tipu-tipu. Mantap!

Tapi sayangnya sheetmask ini masih kurang melembabkan bagiku. Jadi harus dilayer dengan pelembab dan sleeping mask lagi setelahnya.


Jika tertarik dengan sheetmask ini, kalian bisa klik tautan berikut!
https://naruko.co.id/detail-product/166/tea-tree-shine-control--blemish-clear-mask-1-pc.html








Hello Peeps! Pernah dengar istilah ‘fungal acne’ sebelumnya? Well, penyebutan ‘acne’ disini sebenarnya agak kurang tepat ya. Walaupun bentuknya mirip dengan jerawat, fungal acne ternyata berbeda dengan jerawat loh! Jerawat umumnya disebabkan oleh bakteri (baca penjelasan lebih lanjut disini), sedangkan fungal ‘acne’ disebabkan oleh khamir (yeast). Nah, khamir ini adalah salah satu jenis jamur mikroskopik yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Mau tau selengkapnya tentang fungal ‘acne’ ini? Simak tulisanku berikut ini ya!

Fungal 'Acne'


Seperti yang telah aku mention di atas, penyebutan ‘acne’ dalam frase ‘fungal acne’ adalah sebuah kekeliruan. Faktanya, fungal ‘acne’ dalam dunia medis dinamakan Malassezia (Pityrosporum) Folliculitis. Malassezia Folliculitis adalah kondisi dimana populasi malassezia (sejenis khamir) pada kulit melebihi batas normal sehingga menimbulkan reaksi inflamasi dengan lesi mirip jerawat biasa (umumnya timbul pustula). Sedangkan jerawat biasa (acne) disebabkan oleh bakteri P. acne. Jadi, dilihat dari agen penyebabnya saja sudah beda ya teman-teman.


Faktor Penyebab

ScienceDirect
Seperti namanya, Malassezia Folliculitis disebabkan oleh salah satu jenis khamir yaitu Malassezia Furfur. Sama halnya dengan bakteri penyebab jerawat, P. acne, Malassezia Furfur juga merupakan flora alami kulit manusia. Maksudnya, dalam keadaan normal, M. furfur tetap ada pada permukaan kulit kita dan tidak menimbulkan penyakit apapun. Namun, ketika jumlah M. Furfur meningkat, maka kemungkinan besar akan menimbulkan penyakit pada kulit, termasuk fungal ‘acne’ dan panu (yap, panu!).

Meningkatnya jumlah agen penyebab fungal ‘acne’ disebabkan oleh beberapa hal seperti cuaca yang lembab, sekresi sebum dan keringat berlebih, immunosuppresion (imunitas melemah), hingga penggunaan antibiotik tertentu. Saat jumlah sebum di permukaan kulit berlebih, M. furfur akan mengubah sebum menjadi asam lemak bebas (free fatty acids), yang mana merupakan sumber nutrisinya. Nah, jika sumber nutrisi melimpah, otomatis M. furfur akan lebih mudah melakukan perbanyakan diri.


Perbedaan Fungal 'Acne' dan Jerawat Biasa

Karena memiliki lesi yang mirip, Malassezia Folliculitis a.k.a fungal ‘acne’ sering kali didiagnosis sebagai jerawat biasa. Maka dari itu, fungal ‘acne’ terkadang bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama akibat pengobatan yang tidak tepat. Berikut hal-hal yang membedakan fungal ‘acne’ dengan jerawat biasa:


1. Fungal ‘acne’ menimbulkan sensasi gatal (terutama saat berkeringat), sedangkan jerawat biasa tidak menimbulkan sensasi ini.
2. Tidak terdapat perubahan yang signifikan ketika diobati dengan obat jerawat biasa.
3. Sebaliknya, akan terjadi perubahan yang drastis ketika diobati dengan obat anti-fungi.

Karena perbedaannya yang amat sangat tipis, maka aku sangat menyarankan untuk mengunjungi dokter kulit untuk diagnosis yang lebih tepat.


Tips!

1. Jangan gunakan skincare yang terlalu lembab saat cuaca sedang panas
2. Hindari penggunaan galactomyces atau bahan fermentasi lainnya jika kalian memiliki riwayat eksim atau fungal ‘acne’
3. Gunakan bahan antifungal dalam skincare, seperti belerang, peppermint oil, tea tree oil, greentea, dan lain sebagainya.
4. Selalu lap wajah kalian dengan tissue atau sapu tangan (pastikan bersih ya) tiap kali berkeringat
5. Bagi yang menggunakan hijab, jangan lupa rutin ganti dan cuci hijab kalian ya!


Sumber

Jika kalian ingin membaca jurnal lengkap tentang Malassezia Folliculitis, klik tautan berikut ini: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3970831/



Hello Peeps! Tau gak kalau physical exfoliant (contohnya scrub) bisa menimbulkan microtears atau luka kecil di wajah? Duh, ngeri ya. Maka dari itu, sekarang aku lagi mencoba beralih ke chemical exfoliant nih, tepatnya exfoliating toner. Exfoliating toner pertamaku datang dari Sbcskin, yaitu Skin Exfoliant 2% BHA Toner. Yuk simak ulasanku tentang toner ini!

Komposisi
Aqua, Propanediol, Alcohol, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Glycolic Acid, Galactosyl Salicylate, Propylene Glycol, Chamomilla Recutita Flower Extract, Sodium Benzoate, Sorbic Acid, Potassium Sorbate, Methylparaben, Phenoxyethanol, Ethylhexylglycerin, Allantoin, Dipotassium Glycyrrhizate.

Aloe vera leaf extract
Mampu menenangkan kulit, sebagai anti-inflamasi, dan melembabkan kulit.
Glycolic acid
Membantu pengelupasan kulit tanpa membuatnya menjadi kering, meningkatkan produksi kolagen, mengatasi hiperpigmentasi, kulit kusam, dan bekas jerawat.
Chamomilla Recutita (Chamomile) Flower Extract
Sebagai anti-inflamasi, menenangkan kulit, melindungi kulit dari efek radikal bebas, mengurangi kemerahan dan iritasi pada kulit.
Galactosyl Salicylate
Antiseborrheic dan mengatasi pori tersumbat


Kemasan

Toner ini dikemas dalam botol plastik doff ukuran 100ml. Menurutku kemasannya sederhana namun cukup elegan, mirip botol essence yang banyak dijual di pasaran.

Karena tidak dilengkapi box, semua informasi penting produk seperti deskripsi, cara penggunaan, komposisi, hingga tanggal kadaluwarsa ditulis di bagian belakang botol. Menurutku, selagi informasi produk masih dapat dicantumkan di botol, tidak perlu pakai box lagi. Jadi bisa mengurangi sampah juga hehehe.


Tekstur

Tekstur produk ini sangat cair dengan warna yang bening. Awalnya karena terlalu cair, aku pikir finishnya bikin kulit kering seperti exfoliating toner lainnya. Surprisingly setelah tonernya menyerap, wajahku jadi lumanyan lembab loh (tapi masih butuh hydrating toner sih). Hal ini mungkin karena Sbcskin Skin Exfoliant 2% BHA Toner mengandung aloe vera sebagai agen pelembab di urutan keempat.


aroma
Dari segi aroma, menurutku yang mendominasi adalah aroma alkohol yang cukup kuat. Biasanya ketika aku pakai toner dengan kandungan alkohol yang banyak, mataku akan langsung perih dan berair. Tapi saat aku pakai toner ini, tidak ada reaksi buruk pada mataku.

Perlu dicatat, bagi kalian yang memiliki riwayat alergi dengan alkohol, sebaiknya melakukan patch test sebelum menggunakan produk ini di seluruh wajah.


Cara Penggunaan
Tuangkan Skin Exfoliant 2% BHA Toner pada kapas dan usapkan secara merata pada seluruh wajah dengan gerakan melingkar keluar.


PERINGATAN


Mengandung Glycolic Acid (AHA) 3%. Selama pemakaian hindari kontak langsung dengan sinar matahari. Gunakan tabir surya minimal SPF 15. Jangan digunakan di sekitar mata, mulut, dan membran mukosa lain. Jika terjadi hipersensitif (rasa terbakar, kemerahan), hentikan pemakaian.


Performa

Seperti yang tertera di cara penggunaannya, aku selalu menggunakan kapas saat mengaplikasikan toner ini. Untuk frekuensi pemakaian, dua kali seminggu sudah cukup menurutku.

Jujur ini adalah exfoliating toner pertama yang aku coba. Surprisingly toner ini cukup mild bagiku sebagai seorang pemula dalam dunia chemical exfoliation. Saat diusap ke wajah, tingling sensationnya tidak terlalu kuat dan terjadi hanya di beberapa titik yang berjerawat saja. Redness yang muncul setelah pemakaian juga hampir tidak terlihat.

Sbcskin Skin Exfoliant 2% BHA Toner ini adalah salah satu produk andalanku saat breakout. Pernah suatu saat aku jerawatan cukup banyak karena gak cocok sama pelembab yang baru kucoba. Setelah pakai toner ini beberapa kali, aku merasa jerawat-jerawatku yang baru mau muncul jadi lumayan kempes walaupun tetap meninggalkan bekas.


Jika tertarik, kalian bisa membeli produk ini seharga Rp150.00 di e-commerce seperti Ponny Beaute (klik tautan ini)
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hello, I’m Tata!
A public health student who loves skincare and make up so much.
Thank you for visiting my blog!

POPULAR POSTS

  • [REVIEW] One-Day’s you Pore Tightening Series
  • [REVIEW] Emina Apricot Jam Face Scrub
  • [REVIEW] make p:rem × CrediThink Tamanu Calming Serum

Categories

AUBREE BEAUTY ARTICLES Emina Fanbo Innisfree Jin Jung Sung Jumiso Lancome Langsre Madame Gie make p:rem N'Pure Naruko Nusantics One-Day’s you Real Barrier REVIEWS Sbcskin SNP TIA'M Vienna Wardah

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2021 (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2020 (33)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ▼  April (3)
      • [REVIEW] Naruko Tea Tree Shine Control & Blemish C...
      • [SKIN A TO Z] Serba Serbi Fungal ‘Acne’
      • [REVIEW] Sbcskin Skin Exfoliant 2% BHA Toner : Che...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2019 (16)
    • ►  Desember (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (1)

FOLLOW ME

Laporkan Penyalahgunaan

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates